Iklan

Monday, March 14, 2011

[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Angsa dan Kura-kura Ada sepasang Kura-Kura dan

Full View
[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Angsa dan Kura-kura Ada sepasang Kura-Kura dan...
...
From:
Steven Chu
...
Add to Contacts
To:Tjung Teck

Angsa dan Kura-kura  Ada sepasang Kura-Kura dan Angsa yang hidup di sebuah telaga yang bernama telaga Kumudawati. Telaga itu sangat indah serta banyak bunga-bunga berwarna-warni yang tumbuh di sana. Kura-kura yang jantan bernama Durbhuddhi dan yang betina bernama Katcapa. Angsa yang jantan bernama Cakrengga dan yang betina bernama Cakrenggi. Kedua pasang binatang itu sudah lama bersahabat.  Musim kemarau telah tiba, di telaga telah mulai mengering. Kedua angsa akan berpamitan dengan sahabatnya karena angsa tidak bisa hidup tanpa air, maka kami akan meninggalkan telaga Kumdawati ini menuju telaga Manasasaro di pegnungan Himalaya. Kura-kura tidak bisa melepaskan kepergian kedua sahabatnya itu.  Akhirnya kura-kura memutuskan untuk ikut bersama dengan angsa. Angsa kemudian mau mengajak kura-kura pergi bersama dengan dirinya yaitu dengan cara kura-kura menggigit tengah-tengah kayu dan angsa yang akan memegang ujung-jungnya. Tetapi dengan persyaratan jangan lengah, janganlah sekali-kali berbicara dan jangan melihat di bawah atau jika ada orang yang bertanya jangan sekali menjawab. Kura-kura lalu berpegangan di tengah-tengah kayu dengan mulutnya, sedangkan kedua ujung-ujungnya dipegang oleh angsa.  Setelah tepat berada di tanah lapang Wila Jenggala ada sepasang anjing srigala yang berlindung di bawah pohon mangga yang jantan bernama Si Nohan dan yang betina Si Bayan. Srigala betina melihat ke atas dilihatnya angsa terbang membawa sepasang kura-kura lalu Srigala berkata pada suaminya, ayah cobalah lihat ke atas betapa aneh angsa terbang membawa sepasang kura-kura. Srigala jantan menjawab itu bukan kura-kura namun itu adalah kotoran sapi. Demikian omongan tersebut didengar oleh kura-kura, mendengar kura-kura dibilang kotoran sapi oleh Srigala, kura-kura lalu marah dan melepaskan gigitannya pada kayu dan akhirnya kura-kura itu jatuh dan dimakan oleh srigala. Angsa tinggal dengan perasaan kecewa dan menyayangkan kenapa kura-kura tidak mau mendengarkan nasehatnya.
Steven Chu 10 Maret 19:33
Angsa dan Kura-kura

Ada sepasang Kura-Kura dan Angsa yang hidup di sebuah telaga yang bernama telaga Kumudawati. Telaga itu sangat indah serta banyak bunga-bunga berwarna-warni yang tumbuh di sana. Kura-kura yang jantan bernama Durbhuddhi dan yang betina bernama Katcapa. Angsa yang jantan bernama Cakrengga dan yang betina bernama Cakrenggi. Kedua pasang binatang itu sudah lama bersahabat.

Musim kemarau telah tiba, di telaga telah mulai mengering. Kedua angsa akan berpamitan dengan sahabatnya karena angsa tidak bisa hidup tanpa air, maka kami akan meninggalkan telaga Kumdawati ini menuju telaga Manasasaro di pegnungan Himalaya. Kura-kura tidak bisa melepaskan kepergian kedua sahabatnya itu.

Akhirnya kura-kura memutuskan untuk ikut bersama dengan angsa. Angsa kemudian mau mengajak kura-kura pergi bersama dengan dirinya yaitu dengan cara kura-kura menggigit tengah-tengah kayu dan angsa yang akan memegang ujung-jungnya. Tetapi dengan persyaratan jangan lengah, janganlah sekali-kali berbicara dan jangan melihat di bawah atau jika ada orang yang bertanya jangan sekali menjawab. Kura-kura lalu berpegangan di tengah-tengah kayu dengan mulutnya, sedangkan kedua ujung-ujungnya dipegang oleh angsa.

Setelah tepat berada di tanah lapang Wila Jenggala ada sepasang anjing srigala yang berlindung di bawah pohon mangga yang jantan bernama Si Nohan dan yang betina Si Bayan. Srigala betina melihat ke atas dilihatnya angsa terbang membawa sepasang kura-kura lalu Srigala berkata pada suaminya, ayah cobalah lihat ke atas betapa aneh angsa terbang membawa sepasang kura-kura. Srigala jantan menjawab itu bukan kura-kura namun itu adalah kotoran sapi. Demikian omongan tersebut didengar oleh kura-kura, mendengar kura-kura dibilang kotoran sapi oleh Srigala, kura-kura lalu marah dan melepaskan gigitannya pada kayu dan akhirnya kura-kura itu jatuh dan dimakan oleh srigala. Angsa tinggal dengan perasaan kecewa dan menyayangkan kenapa kura-kura tidak mau mendengarkan nasehatnya.

Lihat Kiriman di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar.

[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Enam Universitas Buddhis Kuno Seperti yang umum...

Full View
[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Enam Universitas Buddhis Kuno Seperti yang umum...
...
From:
Steven Chu
...
Add to Contacts
To:Tjung Teck

Enam Universitas Buddhis Kuno  Seperti yang umum diketahui bahwa perkembangan ajaran Buddha di India juga turut membantu perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan seni masyarakat India Kuno pada masa kejayaannya. Di masa-masa inilah India menjadi negara makmur dan berhasil menjalin hubungan persahabatan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Cina, Tibet, Jepang, Korea, Jawa, dan Sumatera. Tapi sedikit dari kita yang mengetahui universitas-universitas buddhis pada jaman India Kuno selain Universitas Nalanda. Berikut penulis berikan enam universitas buddhis utama pada masa kejayaan India Kuno.  (1)    Universitas Nalanda  Nālandā (Hindi/Sanskrit/Pali: नालंदा) adalah universitas buddhis India Kuno yang paling terkenal di dunia. Berdiri sejak tahun 427 hingga 1197 Masehi (lebih dari 7 abad) membuatnya termasuk sebagai salah satu universitas tertua di dunia dan juga universitas dengan usia yang panjang sebelum kehancurannya akibat serbuan Muslim Turki. Disebut Universitas Nalanda karena terletak di kota Nalanda yang juga merupakan kota kelahiran Yang Mulia Sariputta (Nalaka). Saat ini universitas ini terletak di Bihar, India dan telah menjadi daya tarik bagi para bhikkhu/ni untuk datang dan belajar di tempat ini. Para bhikkhu yang belajar tidak hanya berasal dari kerajaan-kerajaan di India saja, tetapi juga dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Jawa, Sumatera, Cina, Sri Lanka, Jepang, Korea, Persia, serta Tibet. Kita dapat mengetahui sisi keemasan sejarah universitas ini dari catatan yang telah ditulis oleh para bhikkhu/pelajar asing yang sengaja datang ke universitas ini. Hieun Tsang adalah seorang pelajar kenamaan dari Cina yang telah menulis kitab “Ta-Tang-Si-Yu-Ki” perjalanan buddhis ke barat. I-Tsing juga merupakan seorang bhikkhu dari Cina yang juga meninggalkan catatan perjalanannya selama belajar di universitas Nalanda. Pada masa kedatangan Fa-Shien, Nalanda masih merupakan sebuah kompleks vihara. Lama Taranata dari Tibet juga meninggalkan catatan perjalanannya selama belajar di universitas ini.  Menurut sejarah, adalah Raja Kumara Gupta (415-455 Masehi) yang telah membangun vihara pertama di Nalanda. Tempat ini diperuntukkan bagi para bhikkhu/ni untuk belajar dhamma. Universitas ini seiring waktu berkembang dan bertambah luasnya. Raja Buddha Gupta (455-467), Jatagatha Gupta (467-500), Baladitya (500-525), dan Vijra (525) memberikan dukungan kuat untuk perluasan dan pengembangan komplek vihara ini. Alhasil, pada abad ke-10 ketika Hieun Tsang datang mengunjungi tempat ini, terdapat 10.000 pelajar/bhikkhu yang sedang belajar di universitas paling terkemuka di dunia pada saat itu. Terdapat pula 1.510 guru dan sekitar 1500 pekerja yang mengajar dan bekerja di universitas ini. Tercatat pula bahwa semua bhikkhu/pelajar dari Cina yang hendak belajar di universitas ini harus mengunjungi kerajaan Jawa terlebih dahulu untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa Sansekerta mereka. Hieun Tsang menuliskan bahwa dari seluruh pelajar asing yang hendak belajar di sana, hanya 20% yang berhasil lolos ujian oral, dan dari seluruh pelajar India hanya 30% yang berhasil lolos. Oleh karena itu dapat dibayangkan betapa beratnya standar ujian untuk berhasil masuk menjadi siswa di universitas ini. Kasta, kelas jabatan, atau kebangsaan tidak diperhatikan dalam semangat buddhis. Hieun Tsang juga menuliskan bahwa sekitar 100 mata kuliah diberikan setiap harinya.  Universitas Nalanda memiliki luas total sekitar 30 acre. Terdapat tiga perpustakaan besar yang diberinama Ratna Sagara, Ratna Nidi dan Ratna Ranjana. Satu dari tiga perpustakaan ini memiliki tinggi bangunan Sembilan lantai. Oleh karena itu perpustakaan di universitas ini menjadi perpustakaan terlengkap di India pada masa itu. Sayang serbuan Muslim Turki tidak saja menghancurkan bangunan universitas Nalanda, tetapi juga membakar seluruh buku yang ada di perpustakaan ini. Akhirnya pada akhir abad 11 Masehi, universitas Nalanda tidak dapat bertahan dan menjadi sejarah di masa lalu. Inilah salah satu dari universitas utama yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.  http://www.facebook.com/l/241e3sWq-NECr5zV2Rp2VhiK80g/en.wikipedia.org/wiki/Nalanda#cite_note-New_York_Times-1  http://www.facebook.com/l/241e3NnclTwB0ytxFv8J1ggTLHQ/whc.unesco.org/en/tentativelists/5407/  http://www.facebook.com/l/241e3dWq18C6sWIYTCL7VFO8GJw/www.viet.net/~anson/ebud/ebdha240.htm  (2)    Vickramasila  Vickramasila disebut terletak di bantaran sungai Gangga di bagian utara kerajaan Magadha, India Kuno. Universitas ini merupakan salah satu dari dua universitas paling penting di masa India Kuno selain Universitas Nalanda. Universitas ini menjadi pusat pembelajaran buddhis di masa dinasti Pala. Universitas ini didirikan oleh Raja Dharmapala (783-820 Masehi) sebagai respon menurunnya kualitas beasiswa yang diberikan di universitas Nalanda. Atisha tercatat sebagai salah satu kepala vihara di universitas ini. Seperti halnya Nalanda, Vickramasila juga dikelilingi oleh tembok tinggi. Terdapat enam pintu masuk menuju universitas ini. Vickramasila memiliki lebih dari 150 guru dan 1000 pelajar yang berasal dari berbagai kerajaan di India maupun kerajaan asing. Subjek seperti filosofi, tata bahasa, metafisika, logika India, dan subjek lainnya diajarkan di universitas ini. Universitas ini menjadi tempat belajar dan berkembang selama lebih dari empat abad, hingga pada akhirnya dihancurkan oleh Bakhtiyar Khilji (Muslim Turki) sekitar abad 12 Masehi.  http://www.facebook.com/l/241e3lwCYZLZMMonttOWa9pgz4g/en.wikipedia.org/wiki/Vikrama%C5%9B%C4%ABla  (3)    Odantapuri  Odantapuri, atau dikenal juga dengan sebutan Odantapura atau Uddandapura, adalah sebuah vihara buddhis yang berfungsi pula sebagai universitas. Terletak di Bihar, India. Universitas ini didirikan oleh Raja Dhamapala dari dinasti Pala pada abad ke 8 Masehi, menjadikannya sebagai universitas tertua kedua di India, sekitar enam mil jauhnya dari Nalanda. Menurut catatan dari Tibet, terdapat sekitar 12.000 pelajar di Odantapuri. Universitas ini juga hancur di tangan Bakhtiyar Khilji dari Turki.  http://www.facebook.com/l/241e3YmmMJExbjvfM6tucTAyiRw/en.wikipedia.org/wiki/Odantapuri  (4)    Somapura  Somapura Mahavihara merupakan vihara paling terkenal di dataran India dan salah satu dari situs arkeologi paling penting di Bangladesh. Situs ini terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985. Somapura memiliki luas total area hingga 27 acre. Dalam hal luasan, maka Somapura Mahavihara merupakan vihara terluas. Dikatakan pula bahwa arsitekturnya agak berbeda dengan arsitektur vihara lainnya di India, dan lebih dipengaruhi oleh arsitektur vihara buddhis di Burma, Jawa, dan Kamboja. Komentar lain menyebutkan bahwa perkiraan denah dan struktur atas nya paling menyerupai Candi Loro Jongrang dan Candi Sewu dalam kompleks Prambanan di Jawa Tengah. Universitas ini tumbuh berkembang selama kurang lebih 750 tahun sebelum akhirnya hancur oleh serbuan Muslim Turki.  http://www.facebook.com/l/241e306N7y9ix0aoST4VPhsLaEQ/en.wikipedia.org/wiki/Somapura_Mahavihara  (5)    Jagaddala  Jagaddala didirikan oleh raja dari dinasti Pala, kemungkinan besar oleh Ramapala (1077-1120) dan kelihatannya berada di sebuah desa Jagdal yang saat ini berada di barat laut Bangladesh berbatasan dengan India, dekat Paharapur.  Jagaddala memiliki fokus pelajaran pada Buddhisme Vajrayana. Sakyasribhadra, seorang bhikkhu pelajar dari Kashmir adalah kepala vihara terakhir Universitas Nalanda disebutkan berhasil melarikan diri dari serbuan Muslim Turki lewat Jagaddala Mahavihara menuju ke Tibet. Sekitar tahun 1207, Jagaddala pun dihancurkan dan kelihatannya merupakan mahavihara terakhir yang bertahan di India Kuno.  http://www.facebook.com/l/241e3kVxpIjsQS1y9ZzSk0C0fGQ/en.wikipedia.org/wiki/Jagaddala  (6)    Vallabhi  Universitas Vallabhi memperoleh popularitas sebagaimanahalnya Nalanda. Raja-raja Maitraka yang memerintah di India Barat mendirikan sebuah vihara di ibu kota Vallabhitheir. Apabila Nalanda menjadi pusat pembelajaran Buddhisme Mahayana, Vallabhi memperoleh popularitas sebagai pusat pembelajaran Buddhisme Hinayana. Raja-raja Maitraka berusaha mengembangkan vihara ini dengan memberikan dukungan mereka. Pada abad ke 7 Masehi Vallabhi setenar dan semakmur Nalanda. Hieun Tsang mengunjungi Vallabhi dan menuliskannya dalam Ta Tang Si Yu Ki sebagai berikut:  “Populasi di Vallabhi sangatlah besar. Negara ini kaya dan makmur. Terdapat lebih dari seratus  keluarga jutawan disini. Barang-barang mewah impor banyak terlihat di kota ini. Terdapat sekitar seratus vihara dengan 6000 bhikkhu buddhis. Kebanyakan dari mereka adalah dari tradisi Sammitiya. Banyak pula terdapat kuil Hindu dan sebuah populasi umat Hindu yang besar di masa lalu. Buddha pernah mengunjungi kota ini. Terdapat stupa-stupa yang didirikan oleh Raja Asoka untuk menandai tempat kunjungan Buddha.”  I-Tsing juga melaporkan bahwa Vallabhi menjadi pusat pembelajaran buddhis bagi para pelajar/bhikkhu asing, sepertihalnya Nalanda.  http://www.facebook.com/l/241e3Da89SyjoltPbQaSXTsKEpg/en.wikipedia.org/wiki/Vallabhi  Inilah enam universitas India Kuno yang turut membangun budaya dan ilmu pengetahuan tidak saja bagi bangsa India Kuno, tetapi juga budaya dan ilmu pengetahuan bagi bangsa lainnya seperti Cina, Sri Lanka, Tibet, Jepang, Korea, Indonesia, dan Persia. Inilah bukti sumbangsih ajaran Buddha bagi perkembangan peradaban dunia.
Steven Chu 11 Maret 13:49
Enam Universitas Buddhis Kuno

Seperti yang umum diketahui bahwa perkembangan ajaran Buddha di India juga turut membantu perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan seni masyarakat India Kuno pada masa kejayaannya. Di masa-masa inilah India menjadi negara makmur dan berhasil menjalin hubungan persahabatan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Cina, Tibet, Jepang, Korea, Jawa, dan Sumatera. Tapi sedikit dari kita yang mengetahui universitas-universitas buddhis pada jaman India Kuno selain Universitas Nalanda. Berikut penulis berikan enam universitas buddhis utama pada masa kejayaan India Kuno.

(1) Universitas Nalanda

Nālandā (Hindi/Sanskrit/Pali: नालंदा) adalah universitas buddhis India Kuno yang paling terkenal di dunia. Berdiri sejak tahun 427 hingga 1197 Masehi (lebih dari 7 abad) membuatnya termasuk sebagai salah satu universitas tertua di dunia dan juga universitas dengan usia yang panjang sebelum kehancurannya akibat serbuan Muslim Turki. Disebut Universitas Nalanda karena terletak di kota Nalanda yang juga merupakan kota kelahiran Yang Mulia Sariputta (Nalaka). Saat ini universitas ini terletak di Bihar, India dan telah menjadi daya tarik bagi para bhikkhu/ni untuk datang dan belajar di tempat ini. Para bhikkhu yang belajar tidak hanya berasal dari kerajaan-kerajaan di India saja, tetapi juga dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Jawa, Sumatera, Cina, Sri Lanka, Jepang, Korea, Persia, serta Tibet. Kita dapat mengetahui sisi keemasan sejarah universitas ini dari catatan yang telah ditulis oleh para bhikkhu/pelajar asing yang sengaja datang ke universitas ini. Hieun Tsang adalah seorang pelajar kenamaan dari Cina yang telah menulis kitab “Ta-Tang-Si-Yu-Ki” perjalanan buddhis ke barat. I-Tsing juga merupakan seorang bhikkhu dari Cina yang juga meninggalkan catatan perjalanannya selama belajar di universitas Nalanda. Pada masa kedatangan Fa-Shien, Nalanda masih merupakan sebuah kompleks vihara. Lama Taranata dari Tibet juga meninggalkan catatan perjalanannya selama belajar di universitas ini.

Menurut sejarah, adalah Raja Kumara Gupta (415-455 Masehi) yang telah membangun vihara pertama di Nalanda. Tempat ini diperuntukkan bagi para bhikkhu/ni untuk belajar dhamma. Universitas ini seiring waktu berkembang dan bertambah luasnya. Raja Buddha Gupta (455-467), Jatagatha Gupta (467-500), Baladitya (500-525), dan Vijra (525) memberikan dukungan kuat untuk perluasan dan pengembangan komplek vihara ini. Alhasil, pada abad ke-10 ketika Hieun Tsang datang mengunjungi tempat ini, terdapat 10.000 pelajar/bhikkhu yang sedang belajar di universitas paling terkemuka di dunia pada saat itu. Terdapat pula 1.510 guru dan sekitar 1500 pekerja yang mengajar dan bekerja di universitas ini. Tercatat pula bahwa semua bhikkhu/pelajar dari Cina yang hendak belajar di universitas ini harus mengunjungi kerajaan Jawa terlebih dahulu untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa Sansekerta mereka. Hieun Tsang menuliskan bahwa dari seluruh pelajar asing yang hendak belajar di sana, hanya 20% yang berhasil lolos ujian oral, dan dari seluruh pelajar India hanya 30% yang berhasil lolos. Oleh karena itu dapat dibayangkan betapa beratnya standar ujian untuk berhasil masuk menjadi siswa di universitas ini. Kasta, kelas jabatan, atau kebangsaan tidak diperhatikan dalam semangat buddhis. Hieun Tsang juga menuliskan bahwa sekitar 100 mata kuliah diberikan setiap harinya.

Universitas Nalanda memiliki luas total sekitar 30 acre. Terdapat tiga perpustakaan besar yang diberinama Ratna Sagara, Ratna Nidi dan Ratna Ranjana. Satu dari tiga perpustakaan ini memiliki tinggi bangunan Sembilan lantai. Oleh karena itu perpustakaan di universitas ini menjadi perpustakaan terlengkap di India pada masa itu. Sayang serbuan Muslim Turki tidak saja menghancurkan bangunan universitas Nalanda, tetapi juga membakar seluruh buku yang ada di perpustakaan ini. Akhirnya pada akhir abad 11 Masehi, universitas Nalanda tidak dapat bertahan dan menjadi sejarah di masa lalu. Inilah salah satu dari universitas utama yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.

http://www.facebook.com/l/241e3sWq-NECr5zV2Rp2VhiK80g/en.wikipedia.org/wiki/Nalanda#cite_note-New_York_Times-1

http://www.facebook.com/l/241e3NnclTwB0ytxFv8J1ggTLHQ/whc.unesco.org/en/tentativelists/5407/

http://www.facebook.com/l/241e3dWq18C6sWIYTCL7VFO8GJw/www.viet.net/~anson/ebud/ebdha240.htm

(2) Vickramasila

Vickramasila disebut terletak di bantaran sungai Gangga di bagian utara kerajaan Magadha, India Kuno. Universitas ini merupakan salah satu dari dua universitas paling penting di masa India Kuno selain Universitas Nalanda. Universitas ini menjadi pusat pembelajaran buddhis di masa dinasti Pala. Universitas ini didirikan oleh Raja Dharmapala (783-820 Masehi) sebagai respon menurunnya kualitas beasiswa yang diberikan di universitas Nalanda. Atisha tercatat sebagai salah satu kepala vihara di universitas ini. Seperti halnya Nalanda, Vickramasila juga dikelilingi oleh tembok tinggi. Terdapat enam pintu masuk menuju universitas ini. Vickramasila memiliki lebih dari 150 guru dan 1000 pelajar yang berasal dari berbagai kerajaan di India maupun kerajaan asing. Subjek seperti filosofi, tata bahasa, metafisika, logika India, dan subjek lainnya diajarkan di universitas ini. Universitas ini menjadi tempat belajar dan berkembang selama lebih dari empat abad, hingga pada akhirnya dihancurkan oleh Bakhtiyar Khilji (Muslim Turki) sekitar abad 12 Masehi.

http://www.facebook.com/l/241e3lwCYZLZMMonttOWa9pgz4g/en.wikipedia.org/wiki/Vikrama%C5%9B%C4%ABla

(3) Odantapuri

Odantapuri, atau dikenal juga dengan sebutan Odantapura atau Uddandapura, adalah sebuah vihara buddhis yang berfungsi pula sebagai universitas. Terletak di Bihar, India. Universitas ini didirikan oleh Raja Dhamapala dari dinasti Pala pada abad ke 8 Masehi, menjadikannya sebagai universitas tertua kedua di India, sekitar enam mil jauhnya dari Nalanda. Menurut catatan dari Tibet, terdapat sekitar 12.000 pelajar di Odantapuri. Universitas ini juga hancur di tangan Bakhtiyar Khilji dari Turki.

http://www.facebook.com/l/241e3YmmMJExbjvfM6tucTAyiRw/en.wikipedia.org/wiki/Odantapuri

(4) Somapura

Somapura Mahavihara merupakan vihara paling terkenal di dataran India dan salah satu dari situs arkeologi paling penting di Bangladesh. Situs ini terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985. Somapura memiliki luas total area hingga 27 acre. Dalam hal luasan, maka Somapura Mahavihara merupakan vihara terluas. Dikatakan pula bahwa arsitekturnya agak berbeda dengan arsitektur vihara lainnya di India, dan lebih dipengaruhi oleh arsitektur vihara buddhis di Burma, Jawa, dan Kamboja. Komentar lain menyebutkan bahwa perkiraan denah dan struktur atas nya paling menyerupai Candi Loro Jongrang dan Candi Sewu dalam kompleks Prambanan di Jawa Tengah. Universitas ini tumbuh berkembang selama kurang lebih 750 tahun sebelum akhirnya hancur oleh serbuan Muslim Turki.

http://www.facebook.com/l/241e306N7y9ix0aoST4VPhsLaEQ/en.wikipedia.org/wiki/Somapura_Mahavihara

(5) Jagaddala

Jagaddala didirikan oleh raja dari dinasti Pala, kemungkinan besar oleh Ramapala (1077-1120) dan kelihatannya berada di sebuah desa Jagdal yang saat ini berada di barat laut Bangladesh berbatasan dengan India, dekat Paharapur.

Jagaddala memiliki fokus pelajaran pada Buddhisme Vajrayana. Sakyasribhadra, seorang bhikkhu pelajar dari Kashmir adalah kepala vihara terakhir Universitas Nalanda disebutkan berhasil melarikan diri dari serbuan Muslim Turki lewat Jagaddala Mahavihara menuju ke Tibet. Sekitar tahun 1207, Jagaddala pun dihancurkan dan kelihatannya merupakan mahavihara terakhir yang bertahan di India Kuno.

http://www.facebook.com/l/241e3kVxpIjsQS1y9ZzSk0C0fGQ/en.wikipedia.org/wiki/Jagaddala

(6) Vallabhi

Universitas Vallabhi memperoleh popularitas sebagaimanahalnya Nalanda. Raja-raja Maitraka yang memerintah di India Barat mendirikan sebuah vihara di ibu kota Vallabhitheir. Apabila Nalanda menjadi pusat pembelajaran Buddhisme Mahayana, Vallabhi memperoleh popularitas sebagai pusat pembelajaran Buddhisme Hinayana. Raja-raja Maitraka berusaha mengembangkan vihara ini dengan memberikan dukungan mereka. Pada abad ke 7 Masehi Vallabhi setenar dan semakmur Nalanda. Hieun Tsang mengunjungi Vallabhi dan menuliskannya dalam Ta Tang Si Yu Ki sebagai berikut:

“Populasi di Vallabhi sangatlah besar. Negara ini kaya dan makmur. Terdapat lebih dari seratus keluarga jutawan disini. Barang-barang mewah impor banyak terlihat di kota ini. Terdapat sekitar seratus vihara dengan 6000 bhikkhu buddhis. Kebanyakan dari mereka adalah dari tradisi Sammitiya. Banyak pula terdapat kuil Hindu dan sebuah populasi umat Hindu yang besar di masa lalu. Buddha pernah mengunjungi kota ini. Terdapat stupa-stupa yang didirikan oleh Raja Asoka untuk menandai tempat kunjungan Buddha.”

I-Tsing juga melaporkan bahwa Vallabhi menjadi pusat pembelajaran buddhis bagi para pelajar/bhikkhu asing, sepertihalnya Nalanda.

http://www.facebook.com/l/241e3Da89SyjoltPbQaSXTsKEpg/en.wikipedia.org/wiki/Vallabhi

Inilah enam universitas India Kuno yang turut membangun budaya dan ilmu pengetahuan tidak saja bagi bangsa India Kuno, tetapi juga budaya dan ilmu pengetahuan bagi bangsa lainnya seperti Cina, Sri Lanka, Tibet, Jepang, Korea, Indonesia, dan Persia. Inilah bukti sumbangsih ajaran Buddha bagi perkembangan peradaban dunia.

Lihat Kiriman di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar.

[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Pray For Japan...

Full View
[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Pray For Japan...
...
From:
Steven Chu
...
Add to Contacts
To:Tjung Teck

Pray For Japan...
Steven Chu 11 Maret 15:21
Pray For Japan...

Lihat Kiriman di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar.

[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Meningkatnya Umat Buddha Di Eropa Tahun Tahun...

Full View
[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Meningkatnya Umat Buddha Di Eropa Tahun Tahun...
...
From:
Steven Chu
...
Add to Contacts
To:Tjung Teck

Meningkatnya Umat Buddha Di Eropa  Tahun Tahun belakangan ini kelihatannya Ajaran Agama Buddha diterima baik oleh masyarakat barat hususnya di Eropah barat.Kelihatannya apa yang telah diramalkan oleh seorang Fisika yang dikatakan paling Genius Albert Einstein terjadi, bahwa Buddha adalah satu satunya Agama yang baik masa depannya.Menurt pendapatnya karena Agama Buddha adalah satu satunya Agama yang bisa dimengerti secara rasional( H.Glasenapp, Die fünf Weltreligionen )  Mulanya abad 13 Veneziana Marco Polo memberitakan tetang Exsistensi Agama Budha yang berdasarkan Filosofi. Pada semulanya Masyarakat Eropa tidak ada perhatian tentang Agama Buddha.Seorang Filosof terkenal, muridnya Immanuel Kants pembentuk Etika,Metaphisika dan Estetika Arthur Schopenhauer tahun 1820  Mulai mengajarkan Agama Buddha dan penganut yang terkenal di jaman itu Albert Einstein.  Seorang dokter Jerman Paul Dahlke 1922 telah membangun satu Biara Buddha pertama di Berlin .  Mulai tahun 1970 Agama Buddha di Eropa berkembang secara pesat. Masyarakt Eropa sudah lama sangat tertarik dan mengagumi kebudayaan Asia. Pengaruh praktek spiritual Buddha yang mendalam mempengaruhi budaya, kehidupan rohani dan ilmu pengetahuan Meditasi dikenal sejak lama, tetapi tehnik Meditasi yang sekarang berkembang asal sumbernya dari Hindu dan Buddha , dimana untuk umat Buddha Meditasi adalah sumber intisari, sentral untuk mencapai Pemurnian diri ( Erleuchtung, Enlightenment).  Sekarang ini Meditasi bukan sajah di Eropa tetapi diseluruh dunia dipakai sebagai cara untuk menenangkan jiwa.Dengan demikian secara tidak langsung budaya Buddha masuk ke insan masyarakat barat .Bersamaan dengan persebaran penggunaan Meditasi ,diiringi timbulnya banyak sekali buku buku yang berisi perkataan tentang Kebijaksanaan (Weisheiten, Wisdom ) yang diambil dari kutipan filosofi Buddha dan buku buku yang menerangkan tentang Agama Buddha.Kung Fu yang dari Biara Buddha Shaolin dikenal setiap orang di Eropa hususnya di Jerman.  Belakangan ini ajaran Buddha lebih diperkenalkan lagi oleh Dalai Lama. Dalai Lama secara tidal langsung telah menyebarkan Agama Buddha bukan sajah di Eropah tetapi di seluruh dunia barat. Jaman sekarang ini tidak ada satupun pemimpin Agama lainnya di dunia barat yang lebih bisa menarik masyarakat dari pada Dalai Lama. Masyarakat di Eropah sangat tertarik sekali kepada Ucapan Ucapan Dalai Lama sebagai seorang Buddhisme ,sehingga satu Stadion yang bisa menempatkan 60 ribu orang tidak bisa tertampung semua.Seluruh kepala negara di Eropah menerima DalaiLama didalam audience secara privat.Penghormatan Kepala Negara di dunia barat kepada Dalai Lama sangat besar. Di Jerman hampir semua Minister President dan juga Kanzler bertemu secara privat dengan Dalai Lama.Dalai Lama mendapatkan Penghargaan Nobel tahun 1989.  Ucapan Dalai Lama berdasarkan filosofi yang menarik masyarakat;terutama ceramah tentang Kedamaian batin , tentang Kedamaian antar umat manusia. Dendam . Serakah, Sirik, Irihati, Nafsu yang terkendalikan adalah menurut keyakinannya satu penderitaan Manusia. Dengan mendengar ceramah Dalai Lama nampaknya Masyarakt di barat mmendapat kesan bahwa Buddha adalah satu satunya Agama yang betu betul berdasarkan kedamaian.Kata perang suci atau mati Jihad atau Martyrs dalam Agama Buddha tidak ada.  Selain itu Dalai Lama memberi nasihat , bahwa untuk memegang satu Kepercayaan harus sepenuh hati dan berdasarkan pikiran yang sehat .Berdiskusi dalam Agama Buddha menurut pendapatnya adalah satu keharusan, yaitu untuk menghilangkan keraguan. Buddhisme adalah agama yang berdasarkan Pengalaman, bukan berdasarkan Kepercayaan dulu.Sang Buddha mengajak manusia untuk mengalami dan menarik kesimpulan sendiri apakah ajarannya baik atau tidaknya.  Kutipan dari ucapan Dalai Lama yang terkenal: Filosofi saya adalah Kebaikan. Kita hidup bukan untuk karena kepercayaan, melainkan untuk belajar.(My philosophy is kindness. We live not to believe but to learn)  Cinta dan kasih sayang adalah dasar untuk perdamaian dunia di semua tingkatan (The love and compassion are the foundation for world peace at all levels).  Hal ini yang mungkin menarik masyarakt karena kalau dibanding dengan Agama lain berbeda, dimana dalam Agama yang lain pertama harus percaya dulu baru bertanya( inipun tidak bebas ). Dalai Lama sama sekali tidak pernah berkata , bahwa manusia harus takut kepada Tuhan, takut akan hukuman Tuhan.  Mungkin ada unsur unsur lain yang menyebabkan bertambahnya simpati dengan ajaran Buddha ( sebagai pengganti kejiwaan dalam pemikiran masa hidup sekarang dan sesudah mati ) , karena simpati dengan kegerejaan sangat mundur ( di Jerman tercatat banyak yang keluar Gereja ) yaitu disebabkan adanya Pajak Gereja ( di Jerman ) ,banyak terjadinya skandal di Gereja. Sedangkan Agama Islam pada saat ini di Eropa barat dengan terjadinya Teror Teror yang disebabkan oleh Golongan Islam yang Fanatik menjadi mengurangnya simpati. Masyarakat di barat hususnya di Eropa merasa takut kepada Agama Islam ,sampai beberapa negara berusaha membatasi Kultur Islam.  Sekarang di Jerman hampir disetiap kota ada tempat Meditasi yang dipimpin oleh Bhikhu Bhikhu atau seseorang yang sudah belajar di Tibet , oleh karena itu kebanyakan Buddha diJerman yang paling dikenal yang dinamakan Buddha jalan Berlian ( Diamond Way ) , tetapi banyak juga aliran Zen Buddha ,Mahayana dan Theravada.   Sumber : http://www.facebook.com/l/241e3VST8EE1CrNA4ws0TdA9x0Q/ http://www.facebook.com/l/40bf5/www.kaskus.us/showthread.php?t=7328818
Steven Chu 11 Maret 19:52
Meningkatnya Umat Buddha Di Eropa

Tahun Tahun belakangan ini kelihatannya Ajaran Agama Buddha diterima baik oleh masyarakat barat hususnya di Eropah barat.Kelihatannya apa yang telah diramalkan oleh seorang Fisika yang dikatakan paling Genius Albert Einstein terjadi, bahwa Buddha adalah satu satunya Agama yang baik masa depannya.Menurt pendapatnya karena Agama Buddha adalah satu satunya Agama yang bisa dimengerti secara rasional( H.Glasenapp, Die fünf Weltreligionen )

Mulanya abad 13 Veneziana Marco Polo memberitakan tetang Exsistensi Agama Budha yang berdasarkan Filosofi. Pada semulanya Masyarakat Eropa tidak ada perhatian tentang Agama Buddha.Seorang Filosof terkenal, muridnya Immanuel Kants pembentuk Etika,Metaphisika dan Estetika Arthur Schopenhauer tahun 1820

Mulai mengajarkan Agama Buddha dan penganut yang terkenal di jaman itu Albert Einstein.

Seorang dokter Jerman Paul Dahlke 1922 telah membangun satu Biara Buddha pertama di Berlin .

Mulai tahun 1970 Agama Buddha di Eropa berkembang secara pesat. Masyarakt Eropa sudah lama sangat tertarik dan mengagumi kebudayaan Asia. Pengaruh praktek spiritual Buddha yang mendalam mempengaruhi budaya, kehidupan rohani dan ilmu pengetahuan Meditasi dikenal sejak lama, tetapi tehnik Meditasi yang sekarang berkembang asal sumbernya dari Hindu dan Buddha , dimana untuk umat Buddha Meditasi adalah sumber intisari, sentral untuk mencapai Pemurnian diri ( Erleuchtung, Enlightenment).

Sekarang ini Meditasi bukan sajah di Eropa tetapi diseluruh dunia dipakai sebagai cara untuk menenangkan jiwa.Dengan demikian secara tidak langsung budaya Buddha masuk ke insan masyarakat barat .Bersamaan dengan persebaran penggunaan Meditasi ,diiringi timbulnya banyak sekali buku buku yang berisi perkataan tentang Kebijaksanaan (Weisheiten, Wisdom ) yang diambil dari kutipan filosofi Buddha dan buku buku yang menerangkan tentang Agama Buddha.Kung Fu yang dari Biara Buddha Shaolin dikenal setiap orang di Eropa hususnya di Jerman.

Belakangan ini ajaran Buddha lebih diperkenalkan lagi oleh Dalai Lama. Dalai Lama secara tidal langsung telah menyebarkan Agama Buddha bukan sajah di Eropah tetapi di seluruh dunia barat. Jaman sekarang ini tidak ada satupun pemimpin Agama lainnya di dunia barat yang lebih bisa menarik masyarakat dari pada Dalai Lama. Masyarakat di Eropah sangat tertarik sekali kepada Ucapan Ucapan Dalai Lama sebagai seorang Buddhisme ,sehingga satu Stadion yang bisa menempatkan 60 ribu orang tidak bisa tertampung semua.Seluruh kepala negara di Eropah menerima DalaiLama didalam audience secara privat.Penghormatan Kepala Negara di dunia barat kepada Dalai Lama sangat besar. Di Jerman hampir semua Minister President dan juga Kanzler bertemu secara privat dengan Dalai Lama.Dalai Lama mendapatkan Penghargaan Nobel tahun 1989.

Ucapan Dalai Lama berdasarkan filosofi yang menarik masyarakat;terutama ceramah tentang Kedamaian batin , tentang Kedamaian antar umat manusia. Dendam . Serakah, Sirik, Irihati, Nafsu yang terkendalikan adalah menurut keyakinannya satu penderitaan Manusia. Dengan mendengar ceramah Dalai Lama nampaknya Masyarakt di barat mmendapat kesan bahwa Buddha adalah satu satunya Agama yang betu betul berdasarkan kedamaian.Kata perang suci atau mati Jihad atau Martyrs dalam Agama Buddha tidak ada.

Selain itu Dalai Lama memberi nasihat , bahwa untuk memegang satu Kepercayaan harus sepenuh hati dan berdasarkan pikiran yang sehat .Berdiskusi dalam Agama Buddha menurut pendapatnya adalah satu keharusan, yaitu untuk menghilangkan keraguan. Buddhisme adalah agama yang berdasarkan Pengalaman, bukan berdasarkan Kepercayaan dulu.Sang Buddha mengajak manusia untuk mengalami dan menarik kesimpulan sendiri apakah ajarannya baik atau tidaknya.

Kutipan dari ucapan Dalai Lama yang terkenal: Filosofi saya adalah Kebaikan. Kita hidup bukan untuk karena kepercayaan, melainkan untuk belajar.(My philosophy is kindness. We live not to believe but to learn)

Cinta dan kasih sayang adalah dasar untuk perdamaian dunia di semua tingkatan (The love and compassion are the foundation for world peace at all levels).

Hal ini yang mungkin menarik masyarakt karena kalau dibanding dengan Agama lain berbeda, dimana dalam Agama yang lain pertama harus percaya dulu baru bertanya( inipun tidak bebas ). Dalai Lama sama sekali tidak pernah berkata , bahwa manusia harus takut kepada Tuhan, takut akan hukuman Tuhan.

Mungkin ada unsur unsur lain yang menyebabkan bertambahnya simpati dengan ajaran Buddha ( sebagai pengganti kejiwaan dalam pemikiran masa hidup sekarang dan sesudah mati ) , karena simpati dengan kegerejaan sangat mundur ( di Jerman tercatat banyak yang keluar Gereja ) yaitu disebabkan adanya Pajak Gereja ( di Jerman ) ,banyak terjadinya skandal di Gereja. Sedangkan Agama Islam pada saat ini di Eropa barat dengan terjadinya Teror Teror yang disebabkan oleh Golongan Islam yang Fanatik menjadi mengurangnya simpati. Masyarakat di barat hususnya di Eropa merasa takut kepada Agama Islam ,sampai beberapa negara berusaha membatasi Kultur Islam.

Sekarang di Jerman hampir disetiap kota ada tempat Meditasi yang dipimpin oleh Bhikhu Bhikhu atau seseorang yang sudah belajar di Tibet , oleh karena itu kebanyakan Buddha diJerman yang paling dikenal yang dinamakan Buddha jalan Berlian ( Diamond Way ) , tetapi banyak juga aliran Zen Buddha ,Mahayana dan Theravada.

Sumber : http://www.facebook.com/l/241e3VST8EE1CrNA4ws0TdA9x0Q/ http://www.facebook.com/l/40bf5/www.kaskus.us/showthread.php?t=7328818

Lihat Kiriman di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar.

[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Dokumen baru: Pandangan sang buddha tentang makan daging

Full View
[Ruang Cerita Vihara Vimala Dharma] Dokumen baru: Pandangan sang buddha tentang makan daging
...
From:
Steven Chu
...
Add to Contacts
To:Tjung Teck

membuat dokumen "Pandangan sang buddha tentang makan daging".
Steven Chu membuat dokumen "Pandangan sang buddha tentang makan daging".

Oleh : Bhikkhu Dhammavuddho Mahathera

NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA

PENDAHULUAN

Makan daging merupakan topik yang sangat sensitif. Ada beragam pandangan tentang makan daging dan setiap pandangan mungkin benar pada batas tertentu, tetapi pandangan-pandangan tersebut mungkin saja tidak bijaksana. Dalam hal ini, kita harus mengesampingkan pandangan pribadi kita dan bersikap lebih terbuka untuk melihat pandangan Sang Buddha. Hal ini penting sekali karena Beliau adalah Tathagata yang mengetahui dan melihat.

Sutta dan Vinaya akan menjadi sumber referensi kita karena di AN 4.180, Sang Buddha berkata bahwa jika bhikkhu tertentu mengatakan sesuatu, yang diklaim sebagai sabda Sang Buddha, maka perkataan tersebut haruslah dibandingkan dengan Sutta (kumpulan khotbah) dan Vinaya (disiplin kebhikkhuan). Jika perkataan tersebut sesuai dengan Sutta dan Vinaya, maka kita dapat menerimanya sebagai sabda Sang Buddha.

Pertimbangan selanjutnya adalah Sutta dan Vinaya mana yang menjadi acuan kita? Walaupun berbagai mazhab Buddhis mempunyai penafsiran yang berbeda tentang ajaran Sang Buddha, umumnya semua setuju bahwa empat Nikaya (Kumpulan-kumpulan), yaitu, Digha Nikaya, Majjhima Nikaya, Samyutta Nikaya, dan Anguttara Nikaya, dan beberapa buku dari Khuddhaka Nikaya, adalah khotbah-khotbah tertua otentik Sang Buddha. Lebih lanjut, buku-buku kumpulan tertua ini konsisten secara keseluruhannya, mengandung rasa pembebasan, sementara buku-buku belakangan terkadang berisikan ajaran yang kontradiktif.

Buku-buku Vinaya dari berbagai mazhab Buddhis semuanya cukup serupa dengan Vinaya Theravada. Untuk alasan ini, Sutta-sutta kumpulan tertua dan Vinaya Theravada akan menjadi sumber referensi kita.

REFERENSI SUTTA

Majjhima Nikaya 55

Khotbah ini penting sekali karena disini Sang Buddha menyatakan dengan jelas pendapat Beliau tentang makan daging.

Tabib Raja, Jivaka Komarabhacca, datang mengunjungi Sang Buddha. Setelah memberi penghormatan, dia berkata: “Yang Mulia, saya telah mendengar hal ini: ‘Mereka menyembelih makhluk hidup untuk Samana Gotama (yaitu Sang Buddha); Samana Gotama dengan sadar memakan daging yang dipersiapkan kepadanya dari binatang yang dibunuh untuk dirinya’…”; dan bertanya apakah hal ini memang benar.

Sang Buddha menyangkal hal ini, menambahkan “Jivaka, saya nyatakan bahwa dalam tiga hal daging tidak diijinkankan untuk dimakan: apabila dilihat, didengar atau dicurigai (bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya) … Saya nyatakan bahwa dalam tiga hal daging diijinkan untuk dimakan: ketika tidak dilihat, didengar, atau dicurigai (bahwa makhluk hidup tersebut telah secara khusus disembelih untuk dirinya) ….”

Lebih lanjut, Sang Buddha menambahkan: “Jika seseorang menyembelih suatu makhluk hidup untuk Tathagata (yaitu Sang Buddha) atau para siswanya, dia menimbun banyak kamma buruk dalam lima hal … (i) Ketika dia berkata: ‘Pergi dan giring makhluk hidup itu’ … (ii) Ketika makhluk hidup itu menderita kesakitan dan kesedihan ketika dijerat dengan lehernya yang terikat … (iii) Ketika dia berkata: ‘Pergi dan sembelihlah makhluk hidup itu’ … (iv) Ketika makhluk hidup itu mengalami kesakitan dan kesedihan karena disembelih … (v) Ketika dia mempersembahkan kepada Tathagata atau para siswanya dengan makanan yang tidak diijinkan …. ”

Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa Sang Buddha membedakan antara daging yang diijinkan1 dengan tiga kondisi dan daging yang tidak diijinkan. Ini adalah kriteria yang paling penting sehubungan dengan makan daging.

Anguttara Nikaya 8.12

Jendral Siha, seorang pengikut Nigantha, beralih ke ajaran Buddha setelah dia belajar Dhamma dari Sang Buddha.

Dia mengundang Sang Buddha dan rombongan bhikkhu ke rumahnya hari berikutnya untuk bersantap, dan menyediakan daging dan makanan lainnya. Para Nigantha, yang cemburu karena seorang umat awam yang terkemuka dan berpengaruh telah pergi ke perkemahan Buddha, menyebarkan rumor bahwa Jendral Siha telah membunuh seekor binatang besar dan memasaknya

untuk samana Gotama, “… dan samana Gotama akan memakan daging tersebut, mengetahui bahwa daging itu memang dimaksudkan untuk dirinya, perbuatan itu dilakukan untuk kepentingannya.’

Ketika berita ini sampai ke telinga Jendral, dia menolak tuduhan mereka, berkata: “ … Sudah lama tuan–tuan yang terhormat ini (Nigantha) sudah berniat untuk meremehkan Buddha … Dhamma… Sangha: tetapi mereka tidak dapat mengganggu Yang Terberkahi dengan fitnahan kejam, kosong, bohong, yang tak benar. Tidaklah demi menopang hidup, kita dengan sengaja merampas hidup makhluk manapun.

Ini adalah salah satu khotbah yang dengan jelas menunjukkan bahwa Sang Buddha dan bhikkhunya makan daging. Juga, kita lihat bahwa daging dari binatang yang sudah mati ketika dibeli, diijinkan untuk dimakan, tetapi tidak diijinkan apabila binatangnya masih hidup.

Anguttara Nikaya 5.44

Ini tentang seorang umat awam, Ugga, yang mempersembahkan beberapa pilihan makanan yang baik untuk Sang Buddha: di antaranya adalah daging babi yang dimasak dengan buah jujube yang diterima oleh Sang Buddha.

Sekali lagi, ini jelas bahwa Sang Buddha dan para siswanya makan daging.

Sutta Nipata 2.2

Disini Sang Buddha mengingat kembali suatu peristiwa pada kehidupannya yang lampau pada masa Buddha Kassapa. Buddha Kassapa adalah gurunya saat itu.

Pada suatu ketika saat seorang petapa sekte luar bertemu dengan Buddha Kassapa dan mencacinya karena makan daging, yang dikatakannya sebagai noda dibandingkan dengan konsumsi makanan vegetarian.

Buddha Kassapa membalas: “Membunuh … melukai …. mencuri, berbohong, menipu … berzinah; inilah noda. Bukan makan daging.

… Mereka yang kasar, sombong, memfitnah, curang, jahat … kikir … inilah noda. Bukan makan daging.

… Kemarahan, keangkuhan, sifat keras kepala, kebencian, penipuan, keirihatian, pembualan… inilah noda. Bukan makan daging.

… Mereka yang bermoral buruk, …. dengki … congkak … menjadi orang yang paling keji, melakukan perbuatan demikian, inilah noda. Bukan makan daging.”

REFERENSI VINAYA

Patimokkha: Pacittiya 39

Dalam disiplin kebhikkhuan, seorang bhikkhu tidak diijinkan untuk meminta makanan khusus tertentu. Tetapi, sebuah pengecualian diijinkan di Patimokkha (peraturan kebhikkhuan) ketika bhikkhu itu sakit. Dalam keadaan ini, bhikkhu diijinkan untuk meminta produk dari susu, minyak makan, madu, gula, ikan, daging … Dengan jelas, ikan dan daging diijinkan untuk para bhikkhu.

Buku Kedisiplinan: Buku Keempat2

Dalam Mahavagga, sepuluh jenis daging dilarang bagi para bhikkhu: manusia, gajah, kuda, anjing, hyena, ular, beruang, singa, harimau, dan macan tutul. Kita dapat menyimpulkan dari sini bahwa daging dari binatang lain diijinkan, dengan terpenuhinya tiga kondisi untuk ‘daging yang diijinkan’, misalnya daging babi, daging sapi, ayam, dan lain sebagainya.

Buku Kedisiplinan : Buku Keempat3

Sup daging yang jernih diijinkan bagi bhikhhu yang sakit.

Buku Kedisiplinan : Buku Pertama4

Beberapa bhikkhu menuruni lereng dari Puncak Burung Nasar. Mereka melihat sisa hewan yang mati terbunuh oleh singa, menyuruh umat memasaknya dan memakannya. Di lain waktu, bhikkhu yang lain melihat sisa hewan yang mati terbunuh oleh harimau … sisa hewan yang mati terbunuh oleh macan tutul … dan lain sebagainya … menyuruh umat memasaknya dan memakannya.

Kemudian para bhikkhu ragu apakah itu sudah termasuk mencuri. Sang Buddha memberikan pengecualian kepada mereka dengan mengatakan tidak ada pelanggaran dalam mengambil apa yang menjadi milik binatang. Sekali lagi, di sini kita melihat bahwa para bhikkhu makan daging dan Sang Buddha tidak mengkritik atau melarang hal itu.

Buku Kedisiplinan : Buku Kedua5

Ini adalah kejadian ketika Arahat bhikkhuni Uppalavanna ditawarkan sebagian daging matang. Keesokan paginya, setelah mempersiapkan daging di biara wanita, dia pergi ketempat dimana Sang Buddha sedang tinggal untuk mempersembahkan kepadanya. Seorang bhikkhu, mewakili Sang Buddha, menerima persembahan itu dan mengatakan bahwa Uppalavanna telah menyenangkan Sang Buddha.

Jelaslah bahwa Sang Buddha memakan daging; apabila tidak, Arahat bhikkhuni Uppalavanna tidak akan mempersembahkannya.

Buku Kedisiplinan : Buku Kelima6

Bhikkhu Devadatta merencanakan untuk memecah-belah komunitas para bhikkhu dengan meminta Sang Buddha untuk menetapkan lima aturan, salah satunya adalah para bhikkhu tidak diijinkan makan ikan dan daging.

Sang Buddha menolak, dengan berkata : “Ikan dan daging sepenuhnya murni berdasarkan tiga hal: jika tidak dilihat, didengar atau dicurigai (telah dibunuh secara khusus untuk seseorang).”

Sang Buddha bersabda bahwa seorang bhikkhu harus mudah disokong. Jika seorang bhikkhu menolak untuk memakan jenis makanan tertentu (baik daging maupun sayuran) maka dia tidak mudah disokong.

BERBAGAI ALASAN SANG BUDDHA MENGIJINKAN MAKAN DAGING

Tidak Ada Kamma Langsung dari Pembunuhan

Sang Buddha berkata: “Ikan dan daging sepenuhnya murni (parisuddha) ….”7 artinya tidak ada kamma langsung8 (perbuatan yang disertai kehendak) dari pembunuhan jika binatang itu tidak dilihat, didengar atau dicurigai telah dibunuh secara khusus untuk seseorang.

Tanpa tiga kondisi ini, ada unsur kamma tak bajik dan, oleh karenanya, daging jenis itu tidak diijinkan.

Walaupun Sang Buddha mengijinkan makan daging, Beliau berkata di AN 4.261 bahwa kita menciptakan kamma tak bajik jika kita secara langsung mendorong terjadinya pembunuhan, menyetujui dan berbicara dengan bangga akan hal itu. Karena itu di AN 5.177 Sang Buddha berkata bahwa seorang umat awam tidak boleh berdagang daging, yang dijelaskan di kitab komentar sebagai pengembangbiakan dan menjual babi, ternak, ayam dan lain sebagainya untuk disembelih. Demikian pula, tidak diijinkan untuk memesan, misalnya sepuluh ekor ayam untuk keesokan harinya jika sejumlah binatang tersebut dimaksudkan disembelih untuk seseorang.

Vegetarian Tidak Cocok dengan Cara Hidup Para Bhikkhu Buddhis

Seorang bhikkhu seyogianya pergi meminta sedekah (mengemis) untuk makanannya kecuali dia (i) diundang untuk bersantap, (ii) makanan itu dibawa ke Vihara, atau (iii) makanan itu dimasak di Vihara. Dia tidak diijinkan untuk memasak makanan, menyimpan makanan untuk keesokan harinya, atau melibatkan diri dalam kegiatan bercocok tanam untuk menyokong dirinya sendiri. Dengan begitu, mengemis adalah salah satu dari dasar/landasan dari cara hidup para bhikkhu Buddhis.

Hal ini dapat dilihat di suatu negara Buddhis (misalnya Thailand) dimana seorang bhikkhu mempunyai kebebasan dan dukungan untuk sepenuhnya berlatih sesuai dengan ajaran Sang Buddha. Di sana kita melihat bukan hanya para bhikkhu tradisi kehutanan yang pergi meminta sedekah tetapi juga para bhikkhu dari kota kecil dan besar mengemis makanan setiap hari.

Karena seorang pengemis tidak pantas memilih-milih, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, vegetarianisme tidak cocok dengan cara hidup para bhikkhu Buddhis – - yang mungkin merupakan alasan lain mengapa Sang Buddha menolak permintaan Devadatta seperti yang disebutkan sebelumnya.

Argumentasi Permintaan dan Penyediaan

Beberapa orang beragumen bahwa walaupun dengan tiga kondisi yang disebutkan sebelumnya, seseorang pantas dicela karena makan daging menyebabkan adanya permintaan yang harus diimbangi dengan penyediaan dengan pembunuhan binatang. Dengan kata lain, makan daging dalam keadaan apapun mendorong pembunuhan binatang.

Kita harus paham bahwa ada dua jenis sebab dan akibat : (i) sebab dan akibat duniawi, di mana kehendak tidak dilibatkan, dan (ii) kamma-vipaka Buddhis, atau tindakan yang disertai kehendak/kesengajaan dan akibatnya. Makan daging yang diijinkan dengan tiga kondisi melibatkan hanya sebab dan akibat duniawi, dan tidak ada kamma dari membunuh. Makan daging yang tidak diijinkan melibatkan kamma tak bajik dan, karenanya, juga vipakanya. Oleh karena itu, makan daging harus dibagi dengan jelas menjadi dua bagian.

Argumentasi permintaan dan penyediaan tidaklah berlaku. Di bumi ini, sejumlah besar manusia9 dan binatang-binatang yang tidak terhitung jumlahnya terbunuh oleh kendaraan bermotor setiap hari. Hanya dengan mengendarai kendaraan atau bahkan duduk di atasnya, kita mendorong industri motor untuk membuat lebih banyak kendaraan bermotor. Jika kita menggunakan argumentasi permintaan dan penyediaan, maka hanya dengan menggunakan kendaraan bermotor kita mendukung pembunuhan binatang-binatang yang tak terhitung jumlahnya dan sejumlah besar manusia di jalanan setiap hari – - yang lebih buruk daripada makan daging!

Memang benar bahwa kita secara tidak langsung terlibat dalam pembunuhan binatang-binatang tetapi, seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak ada kamma-vipaka dari membunuh. Keterlibatan tidak langsung dalam pembunuhan adalah benar, jika kita makan daging maupun tidak, dan merupakan sesuatu yang tidak terelakkan. Kita akan mendiskusikannya di bawah.

Vegetarianisme juga Mendorong Pembunuhan

Kita mendorong pembunuhan walau sekalipun kita berpola makan vegetarian. Setiap hari monyet, tupai, rubah, kumbang, dan hama perusak lainnya dibunuh karena mereka makan dari pohon buah yang ditanam petani. Petani sayuran juga membunuh ulat bulu, keong, cacing, belalang, semut, dan serangga lainnya, dll.. Seperti di Australia contohnya, kangguru dan kelinci dibunuh setiap hari karena mereka memakan hasil panen.

Banyak barang yang umumnya dimanfaatkan setiap orang dengan mengorbankan nyawa berbagai makhluk hidup. Sebagai contoh, sutera dibuat dengan pengorbanan ulat sutera yang tidak terhitung jumlahnya, dan lapisan lak putih10 dari serangga lak yang tidak terhitung jumlahnya.

Kosmetik mengandung sejumlah besar unsur pokok hewani. Banyak zat tambahan makanan, seperti: pewarna, penyedap, pemanis, juga menggunakan unsur pokok hewani. Produk keju menggunakan dadih susu yang diekstrak dari perut anak sapi untuk mengentalkan susu.

Produk kulit dan bulu tentunya terbuat dari kulit binatang yang dibunuh untuk tujuan ini. Film fotografis menggunakan gelatin yang diperoleh dengan mendidihkan kulit, urat daging dan tulang dari binatang.

Bahkan pupuk untuk sayur-sayuran dan pohon buah sering menggunakan tulang ikan kering yang digiling, dan sisa potongan ikan lainnya. Penggunaan susu sapi dan madu juga melibatkan banyak kekejaman terhadap binatang dan serangga terkait.

Semua ini menunjukkan bahwa sungguh sulit untuk tidak terlibat dalam satu cara atau yang lain dalam kekejaman yang terjadi pada binatang-binatang.

Jadi seandainya seseorang menjadi vegetarian, seseorang hendaknya merenungi hal di atas dan menghindari kritik yang berlebihan terhadap mereka yang makan daging.

Binatang Tetaplah Dibunuh Walaupun Semua Manusia Menjadi Vegetarian Walaupun semua manusia menjadi vegetarian, binatang masih saja akan dibunuh. Ini karena binatang berkembang biak sangat cepat daripada manusia sehingga mereka dengan mudah menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.

Sebagai contoh beberapa tahun yang lalu, dibeberapa daerah Afrika, gajah adalah binatang yang dilindungi. Akan tetapi, sekarang mereka telah berkembang-biak dengan cepat dan menjadi ancaman, dan hukum perlindungan harus dilonggarkan untuk mengurangi jumlah mereka.

Di beberapa negara, anjing yang tidak terdaftar dibunuh agar tidak menjadi rabies dan menyerang manusia. Bahkan kelompok perlindungan terhadap kekejaman binatang membunuh jutaan anjing dan kucing dalam kandang setiap tahun karena akomodasi yang tidak memadai. – di Amerika Serikat, setiap tahunnya 14 juta dibinasakan dalam waktu seminggu setelah diselamatkan oleh kelompok kemanusiaan.

Pada akhirnya, pendapat bahwa vegetarianisme mencegah pembunuhan binatang adalah tidak benar. Meskipun demikian, adalah terpuji untuk berlatih vegetarianisme atas belas kasih, tetapi tidak sampai menjadi ekstrim akan hal itu.

Setiap Orang secara Tidak Langsung Terlibat dalam Pembunuhan Binatang

Apakah kita vegetarian atau sebaliknya, kita semua secara tidak langsung terlibat dalam pembunuhan binatang.

Area hutan yang luas harus digunduli untuk perumahan karena kita ingin tinggal di dalam rumah. Ini mengakibatkan kematian sejumlah besar binatang. Karena kita ingin menggunakan peralatan rumah tangga dan peralatan serba canggih lainnya, lagi, area hutan yang luas digunduli untuk lokasi-lokasi pabrik dan industri. Karena kita ingin menggunakan listrik, sungai-sungai dibendung untuk pemanfaatan listrik tenaga air. Ini mengakibatkan banjir di area hutan yang luas dengan mengorbankan hidup binatang.

Karena kita mengendarai kendaraan bermotor, binatang yang tak terhitung jumlahnya dan sejumlah besar manusia terbunuh di jalanan setiap harinya.

Lagi, demi keselamatan kita, anjing liar dibunuh agar tidak menjadi rabies. Dalam produksi berbagai produk yang kita gunakan setiap hari, seperti: makanan, obat-obatan, sutera, kosmetik, film, dan lain sebagainya., unsur pokok hewani digunakan dengan mengorbankan hidup binatang.

Jika kita menggunakan argumentasi permintaan dan penyediaan seperti yang dijelaskan sebelumnya maka kita tidak seharusnya tinggal dalam rumah, atau menggunakan barang-barang rumah tangga yang diproduksi pabrik, atau menggunakan tenaga listrik, atau mengendarai mobil, dsbnya.

Perumpamaan Pembunuhan Berseri

Andaikan ada kasus pembunuhan berseri di suatu kota, dengan adanya sejumlah wanita yang telah diperkosa kemudian dibunuh sehingga tidak ada wanita yang berani mengambil resiko keluar malam. Seisi kota gempar dan penduduk menuntut agar pihak berwenang menjalankan tugas mereka dan menangkap pembunuhnya. Jadi polisi, setelah beberapa bulan berusaha keras, akhirnya menangkap dalangnya. Setelah pemeriksaan panjang, hakim menjatuhkan hukuman mati pada dirinya. Pada hari yang ditentukan, pembunuh dibawa ke ruang eksekusi dimana petugas eksekusi menarik pengungkil untuk menghabisi nyawa si pembunuh.

Cerita ini menimbulkan pertanyaan: “Siapa yang terlibat dalam kamma buruk dari pembunuhan manusia (yakni si pembunuh berseri)?” Menurut hukum kamma-vipaka, petugas eksekusi melakukan pelanggaran yang paling berat karena dia secara sengaja melakukan pembunuhan. Berikutnya adalah hakim yang mengumumkan hukuman mati. Kedua orang ini secara langsung terlibat dalam kamma pembunuhan atas eksekusi dari pembunuh berseri. Polisi hanya terlibat secara tidak langsung dan tidak bertanggung jawab atas eksekusinya. Bagaimana dengan penduduk? Pada dasarnya pembunuh berseri dieksekusi untuk melindungi penduduk, yakni dieksekusi atas kebaikan penduduk, atau dengan kata lain, penduduk adalah orang-orang yang diuntungkan atas eksekusi tersebut. Jadi apakah penduduk bertanggung jawab atas keterlibatan kamma pembunuhan? Tidak, karena mereka tidak meminta eksekusi atas pembunuh berseri. Tetapi mereka turut terlibat apabila mereka meminta si pembunuh untuk dieksekusi.

Skenario di atas serupa dengan penyembelihan binatang untuk makanan. Orang yang menyembelih binatang tersebut menanggung kamma pembunuhan yang paling berat. Orang yang membiakkan binatang untuk disembelih juga terlibat dalam kamma pembunuhan. Mereka serupa dengan hakim yang menjatuhkan hukuman pada orang tersebut untuk dieksekusi. Tetapi orang yang membeli daging dari binatang yang sudah disembelih tidak terlibat dalam kamma pembunuhan walaupun, serupa dengan penduduk kota diatas, mereka adalah orang-orang yang diuntungkan. Akan tetapi jika seseorang memesan daging dari binatang yang hidup untuk disembelih, maka ada keterlibatan dalam pembunuhan.

’Chi Zhai’, bukan ’Chi Su’

Banyak umat Buddhis Tionghoa beranggapan salah bahwa Buddhisme Mahayana mengajari praktik vegetarian, dan bingung akan ’Chi Su’ (Vegetarianisme) dengan ’Chi Zai’ (tidak makan setelah petang hari sampai keesokan subuh). Dalam Sutta kumpulan tertua, ’Chi Su’ disebutkan sebagai praktek petapa sekte luar yang tidak bermanfaat. ’Chi Su’ dijalankan oleh Han Chuan (Buddhisme Tionghoa), bukan Bei Chuan (Buddhisme Mahayana), karena Buddhisme di Tibet dan di Jepang bukan vegetarian. Kaisar Liang Wu Di memerintahkan bhikshu dan bhikshuni Buddhis untuk berpola makan vegetarian.

Kata ’Zhai’ berarti tidak makan pada jam-jam tertentu, yakni berpuasa. Itu sebabnya bulan puasa umat Muslim disebut ’Kai Zhai’. Sang Buddha mengajari muridnya untuk ’Chi Zai’, yakni tidak makan (dengan pengecualian obat-obatan) setelah petang sampai keesokan subuh (jam 1 siang sampai 7 pagi di Malaysia). Di Han Chuan, makna dari ’Chi Zhai’ ini menjadi sinonim dengan ’Chi Su’.

KESIMPULAN

Sang Buddha tidak mendorong kita untuk makan daging atau menjadi vegetarian. Pilihan ini sepenuhnya tergantung kepada kita. Pokok pentingnya adalah memperhatikan dengan baik petunjuk dari Sang Buddha dalam MN 55 atas tiga kondisi untuk daging yang tidak diijinkan dan yang diijinkan.

Seorang Bhikkhu tidak diijinkan untuk memasak dan harus sepenuhnya tergantung pada persembahan dari para penyokong (umat awam). Bhikkhu juga diharuskan agar mudah disokong dan dirawat. Karena bhikkhu tidak diijinkan untuk meminta makanan tertentu (kecuali selama ia sakit), maka bhikkhu tidak dapat memilih makanannya. Dia harus menerima apapun yang dipersembahkan.

Umat awam mempunyai lebih banyak kebebasan untuk memilih makanan mereka, dan untuk umat awam adalah sepenuhnya tergantung pada pilihan pribadi masing-masing untuk makan daging atau menjadi vegetarian. Untuk alasan-alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, adalah penting untuk tidak terlalu kritis terhadap orang lain terkait dengan apapun yang menjadi pilihan kita.

Cara yang paling efektif untuk mengurangi pembunuhan dan kekejaman di dunia adalah pemahaman akan ajaran Sang Buddha. Pada akhirnya, penderitaan (dukkha) adalah karateristik dari kehidupan, dan cara untuk mengakhiri penderitaan adalah dengan melatih Jalan Mulia Berunsur Delapan ajaran Sang Buddha untuk keluar dari lingkaran kelahiran kembali.

SELESAI

Catatan :

1. Dengan pengecualian dari sepuluh jenis daging yang dilarang untuk para bhikkhu: manusia, gajah, kuda, anjing, hyena, ular, beruang, singa, harimau, dan macan tutul. Rujuklah pada Mahavagga, Book of the Discipline: Buku 4, halaman 298 s.d. 300. The Book of Discipline adalah terjemahan berbahasa Inggris dari kitab Vinaya (dalam Bahasa Pali) oleh Pali Text Society, Inggris.

2. Halaman 298 s.d. 300

3. Halaman 281

4. Halaman 98

5. Halaman 36 s.d. 38

6. Halaman 276 s.d. 277

7. Buku Kedisiplinan: Buku 5, halaman 276 s.d. 277

8. Baca “Only We Can Help Ourselves” oleh pengarang tentang penjelasan dari kamma. [Telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan dipublikasikan oleh DPD Patria Sumut]

9. Dua ribu setiap hari menurut laporan surat kabar.

10 Lak digunakan untuk memproduksi banyak produk, termasuk makanan.

Sumber :

Judul Asli : The Buddha’s View On Meat Eating

Penerjemah : Rety Chang Ekavatthi, S.KOM, BBA

Penyunting : Paulus Nyannavaddhano, S.KOM, M.T

Sumber : Vihara Buddha Gotama

Dipublikasikan : DPD Patria Sumatera Utara

Online di : Dhammacitta.org


Lihat Kiriman di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar.