Enam
Universitas Buddhis Kuno
Seperti yang umum diketahui bahwa perkembangan ajaran Buddha di India juga turut membantu perkembangan kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan seni
masyarakat India Kuno pada masa kejayaannya. Di masa-masa inilah India menjadi negara makmur dan berhasil menjalin hubungan persahabatan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti
Cina, Tibet,
Jepang, Korea, Jawa, dan Sumatera. Tapi sedikit dari kita yang mengetahui universitas-universitas buddhis pada jaman India Kuno selain Universitas Nalanda. Berikut penulis berikan enam universitas buddhis utama pada masa kejayaan India Kuno.
(1) Universitas Nalanda
Nālandā (Hindi/Sanskrit/Pali: नालंदा) adalah universitas buddhis India Kuno yang paling terkenal di dunia. Berdiri sejak tahun 427 hingga 1197 Masehi (lebih dari 7 abad) membuatnya termasuk sebagai salah satu universitas tertua di dunia dan juga universitas dengan usia yang panjang sebelum kehancurannya akibat serbuan Muslim Turki. Disebut Universitas Nalanda karena terletak di kota Nalanda yang juga merupakan kota kelahiran Yang Mulia Sariputta (Nalaka). Saat ini universitas ini terletak di Bihar, India dan telah menjadi daya tarik bagi para bhikkhu/ni untuk datang dan belajar di tempat ini. Para bhikkhu yang belajar tidak hanya berasal dari kerajaan-kerajaan di India saja, tetapi juga dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Jawa, Sumatera, Cina, Sri Lanka, Jepang, Korea, Persia, serta Tibet. Kita dapat mengetahui sisi keemasan sejarah universitas ini dari catatan yang telah ditulis oleh para bhikkhu/pelajar asing yang sengaja datang ke universitas ini. Hieun Tsang adalah seorang pelajar kenamaan dari Cina yang telah menulis kitab “Ta-Tang-Si-Yu-Ki” perjalanan buddhis ke barat. I-Tsing juga merupakan seorang bhikkhu dari Cina yang juga meninggalkan catatan perjalanannya selama belajar di universitas Nalanda. Pada masa kedatangan Fa-Shien, Nalanda masih merupakan sebuah kompleks vihara. Lama Taranata dari Tibet juga meninggalkan catatan perjalanannya selama belajar di universitas ini.
Menurut sejarah, adalah Raja Kumara Gupta (415-455 Masehi) yang telah membangun vihara pertama di Nalanda. Tempat ini diperuntukkan bagi para bhikkhu/ni untuk belajar dhamma. Universitas ini seiring waktu berkembang dan bertambah luasnya. Raja Buddha Gupta (455-467), Jatagatha Gupta (467-500), Baladitya (500-525), dan Vijra (525) memberikan dukungan kuat untuk perluasan dan pengembangan komplek vihara ini. Alhasil, pada abad ke-10 ketika Hieun Tsang datang mengunjungi tempat ini, terdapat 10.000 pelajar/bhikkhu yang sedang belajar di universitas paling terkemuka di dunia pada saat itu. Terdapat pula 1.510 guru dan sekitar 1500 pekerja yang mengajar dan bekerja di universitas ini. Tercatat pula bahwa semua bhikkhu/pelajar dari Cina yang hendak belajar di universitas ini harus mengunjungi kerajaan Jawa terlebih dahulu untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa Sansekerta mereka. Hieun Tsang menuliskan bahwa dari seluruh pelajar asing yang hendak belajar di sana, hanya 20% yang berhasil lolos ujian oral, dan dari seluruh pelajar India hanya 30% yang berhasil lolos. Oleh karena itu dapat dibayangkan betapa beratnya standar ujian untuk berhasil masuk menjadi siswa di universitas ini. Kasta, kelas jabatan, atau kebangsaan tidak diperhatikan dalam semangat buddhis. Hieun Tsang juga menuliskan bahwa sekitar 100 mata kuliah diberikan setiap harinya.
Universitas Nalanda memiliki luas total sekitar 30 acre. Terdapat tiga perpustakaan besar yang diberinama Ratna Sagara, Ratna Nidi dan Ratna Ranjana. Satu dari tiga perpustakaan ini memiliki tinggi bangunan Sembilan lantai. Oleh karena itu perpustakaan di universitas ini menjadi perpustakaan terlengkap di India pada masa itu. Sayang serbuan Muslim Turki tidak saja menghancurkan bangunan universitas Nalanda, tetapi juga membakar seluruh buku yang ada di perpustakaan ini. Akhirnya pada akhir abad 11 Masehi, universitas Nalanda tidak dapat bertahan dan menjadi sejarah di masa lalu. Inilah salah satu dari universitas utama yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
http://www.facebook.com/l/241e3sWq-NECr5zV2Rp2VhiK80g/en.wikipedia.org/wiki/Nalanda#cite_note-New_York_Times-1http://www.facebook.com/l/241e3NnclTwB0ytxFv8J1ggTLHQ/whc.unesco.org/en/tentativelists/5407/http://www.facebook.com/l/241e3dWq18C6sWIYTCL7VFO8GJw/www.viet.net/~anson/ebud/ebdha240.htm(2) Vickramasila
Vickramasila disebut terletak di bantaran sungai Gangga di bagian utara kerajaan Magadha, India Kuno. Universitas ini merupakan salah satu dari dua universitas paling penting di masa India Kuno selain Universitas Nalanda. Universitas ini menjadi pusat pembelajaran buddhis di masa dinasti Pala. Universitas ini didirikan oleh Raja Dharmapala (783-820 Masehi) sebagai respon menurunnya kualitas beasiswa yang diberikan di universitas Nalanda. Atisha tercatat sebagai salah satu kepala vihara di universitas ini. Seperti halnya Nalanda, Vickramasila juga dikelilingi oleh tembok tinggi. Terdapat enam pintu masuk menuju universitas ini. Vickramasila memiliki lebih dari 150 guru dan 1000 pelajar yang berasal dari berbagai kerajaan di India maupun kerajaan asing. Subjek seperti filosofi, tata bahasa, metafisika, logika India, dan subjek lainnya diajarkan di universitas ini. Universitas ini menjadi tempat belajar dan berkembang selama lebih dari empat abad, hingga pada akhirnya dihancurkan oleh Bakhtiyar Khilji (Muslim Turki) sekitar abad 12 Masehi.
http://www.facebook.com/l/241e3lwCYZLZMMonttOWa9pgz4g/en.wikipedia.org/wiki/Vikrama%C5%9B%C4%ABla(3)
OdantapuriOdantapuri, atau dikenal juga dengan sebutan Odantapura atau Uddandapura, adalah sebuah vihara buddhis yang berfungsi pula sebagai universitas. Terletak di Bihar, India. Universitas ini didirikan oleh Raja Dhamapala dari dinasti Pala pada abad ke 8 Masehi, menjadikannya sebagai universitas tertua kedua di India, sekitar enam mil jauhnya dari Nalanda. Menurut catatan dari Tibet, terdapat sekitar 12.000 pelajar di Odantapuri. Universitas ini juga hancur di tangan Bakhtiyar Khilji dari Turki.
http://www.facebook.com/l/241e3YmmMJExbjvfM6tucTAyiRw/en.wikipedia.org/wiki/Odantapuri(4) Somapura
Somapura Mahavihara merupakan vihara paling terkenal di dataran India dan salah satu dari situs arkeologi paling penting di Bangladesh. Situs ini terdaftar sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985. Somapura memiliki luas total area hingga 27 acre. Dalam hal luasan, maka Somapura Mahavihara merupakan vihara terluas. Dikatakan pula bahwa arsitekturnya agak berbeda dengan arsitektur vihara lainnya di India, dan lebih dipengaruhi oleh arsitektur vihara buddhis di Burma, Jawa, dan Kamboja. Komentar lain menyebutkan bahwa perkiraan denah dan struktur atas nya paling menyerupai Candi Loro Jongrang dan Candi Sewu dalam kompleks Prambanan di
Jawa Tengah. Universitas ini tumbuh berkembang selama kurang lebih 750 tahun sebelum akhirnya hancur oleh serbuan Muslim Turki.
http://www.facebook.com/l/241e306N7y9ix0aoST4VPhsLaEQ/en.wikipedia.org/wiki/Somapura_Mahavihara(5) Jagaddala
Jagaddala didirikan oleh raja dari dinasti Pala, kemungkinan besar oleh Ramapala (1077-1120) dan kelihatannya berada di sebuah desa Jagdal yang saat ini berada di barat laut Bangladesh berbatasan dengan India, dekat Paharapur.
Jagaddala memiliki fokus pelajaran pada Buddhisme Vajrayana. Sakyasribhadra, seorang bhikkhu pelajar dari
Kashmir adalah kepala vihara terakhir Universitas Nalanda disebutkan berhasil melarikan diri dari serbuan Muslim Turki lewat Jagaddala Mahavihara menuju ke Tibet. Sekitar tahun 1207, Jagaddala pun dihancurkan dan kelihatannya merupakan mahavihara terakhir yang bertahan di India Kuno.
http://www.facebook.com/l/241e3kVxpIjsQS1y9ZzSk0C0fGQ/en.wikipedia.org/wiki/Jagaddala(6) Vallabhi
Universitas Vallabhi memperoleh popularitas sebagaimanahalnya Nalanda. Raja-raja Maitraka yang memerintah di India Barat mendirikan sebuah vihara di ibu kota Vallabhitheir. Apabila Nalanda menjadi pusat pembelajaran Buddhisme Mahayana, Vallabhi memperoleh popularitas sebagai pusat pembelajaran Buddhisme Hinayana. Raja-raja Maitraka berusaha mengembangkan vihara ini dengan memberikan dukungan mereka. Pada abad ke 7 Masehi Vallabhi setenar dan semakmur Nalanda. Hieun Tsang mengunjungi Vallabhi dan menuliskannya dalam Ta Tang Si Yu Ki sebagai berikut:
“Populasi di Vallabhi sangatlah besar. Negara ini kaya dan makmur. Terdapat lebih dari seratus keluarga jutawan disini. Barang-barang mewah impor banyak terlihat di kota ini. Terdapat sekitar seratus vihara dengan 6000 bhikkhu buddhis. Kebanyakan dari mereka adalah dari tradisi Sammitiya. Banyak pula terdapat kuil Hindu dan sebuah populasi umat Hindu yang besar di masa lalu. Buddha pernah mengunjungi kota ini. Terdapat stupa-stupa yang didirikan oleh Raja Asoka untuk menandai tempat kunjungan Buddha.”
I-Tsing juga melaporkan bahwa Vallabhi menjadi pusat pembelajaran buddhis bagi para pelajar/bhikkhu asing, sepertihalnya Nalanda.
http://www.facebook.com/l/241e3Da89SyjoltPbQaSXTsKEpg/en.wikipedia.org/wiki/VallabhiInilah enam universitas India Kuno yang turut membangun budaya dan ilmu pengetahuan tidak saja bagi bangsa India Kuno, tetapi juga budaya dan ilmu pengetahuan bagi bangsa lainnya seperti Cina, Sri Lanka, Tibet, Jepang, Korea, Indonesia, dan Persia. Inilah bukti sumbangsih ajaran Buddha bagi perkembangan peradaban dunia.